Senin, 28 Januari 2013

LOW COST MODEL: Sebuah Gagasan Pengembangan Wisata Sejarah Pabrik Gula PT. Perkebunan Nusantara X (Persero)



Oleh : Fifin Chahyani R.N

            Pada masa sekarang peluang bisnis lebih berwarna dan kaya alternatif. Di dalam satu perusahaan yang menggeluti satu bidang produksi ternyata dapat melebarkan sayap ke bidang bisnis yang lain tanpa meninggalkan bidang bisnis utama. Hal ini menjadi satu wacana positif bagi perusahaan terutama dalam hal mengembangkan potensi sosial budaya. Saat ini perusahaan tidak dapat berdiri sendiri tanpa menyentuh masyarakat dan budaya lokal yang ada. Keberadaan sebuah perusahaan menjadi bagian dari sosial budaya sekitar, sehingga perusahaan harus memiliki kapasitas untuk merangkul masyarakat dan ikut melestarikan budaya.
            Dalam dunia bisnis, gaung positif dari nama perusahaan harus diciptakan semaksimal mungkin. Upaya pencitraan ini menjadi hal yang sangat penting terutama dalam meningkatkan potensi dan budaya perusahaan tersebut. Upaya pencitraan perusahaan bukanlah sesuatu yang mudah, apalagi jika perusahaan bukan tergolong pada kategori perusahaan yang mengedepankan modernitas dan tidak berorientasi pada pasar media sosial. Namun, bukan berarti lantas kita menutup diri untuk melakukan pengembangan dalam hal tersebut. Justru ini merupakan tantangan yang harus dihadapi dan disikapi lebih serius.
            PT. Perkebunan Nusantara X merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang produksi utama gula, dimana regulasi produksi sangat terbatas dan tidak memiliki orientasi up to date, sehingga selama ini kurang begitu ‘ramah’ di telinga masyarakat. Masyarakat mengenal gula, tapi tidak tahu bagaimana dan dimana gula itu diproduksi. Kondisi ini tentu saja menjadi sesuatu yang dilematis bagi PTPN X. Di tengah kontinuitas produksi yang terus merangkak naik, justru di sektor sosial budaya berada pada tingkat yang melemah. Padahal ini penting untuk memenuhi kriteria CSR (Corporate Social Responsibility) yaitu tanggungjawab perusahaan kepada lingkungan sosial sekitarnya baik berupa fisik maupun non fisik. Tanggungjawab ini bukan saja meliputi pada sektor fisik seperti upaya pelestarian lingkungan (AMDAL), tetapi juga termasuk kebijakan-kebijakan yang bersifat sosial budaya. Salah satunya adalah bagaimana mengenalkan perusahaan kepada masyarakat, sehingga masyarakat memiliki rasa turut memiliki dan bangga dengan keberadaan perusahaan. Ini sangat penting bagi kelangsungan perusahaan, untuk menghadapi tantangan sosial ke depan yang lebih kompleks. Merangkul dan melakukan relationship yang baik dengan masyarakat mutlak harus dilakukan oleh perusahaan.
WISATA SEJARAH PABRIK GULA
            Tidak dapat dipungkiri bahwa pariwisata masih menjadi primadona bagi upaya pencitraan diri selain kesehatan dan pendidikan formal. Sektor bisnis pariwisata dinilai memiliki potensi besar untuk memperkenalkan sesuatu termasuk memperkenalkan diri perusahaan. Selain pemikiran ke arah peluang bisnis dan ekonomi, pariwisata juga punya kapasitas kemudahan masuk ke tengah-tengah masyarakat dibandingkan dengan sektor yang lain.
            Berbanggalah PTPN X yang memiliki akses cukup besar dalam upaya ekspansi bisnis ke arah pariwisata. Mengapa ? Sebab jika dirunut, PTPN X memiliki potensi wisata sejarah yang bernilai jual tinggi. Terutama pada sejarah pabrik gula-nya. Meskipun bukan bisnis utama, tapi kepemilikan bisnis wisata sejarah pabrik gula dapat diandalkan terutama untuk upaya pencitraan diri dan memperkenalkan PTPN X ke sektor yang lebih luas. Jika dipahami, maka ini akan lebih bernilai dibandingkan dengan sekadar berbicara ekonomi.
            Sektor pariwisata dewasa ini menjadi salah satu industri primadona di berbagai negara-negara berkembang. Potensi wisata yang berorientasi pada keindahan alam, budaya sejarah akan mendatangkan keuntungan bagi seluruh komponen-komponen yang terlibat didalamnya seperti pengelola tempat wisata, masyarakat di sekitarnya, pemerintah kabupaten setempat dan lainnya sebagainya. Namun hal tersebut harus di dukung dengan konsep pemasaran yang sesuai dan terpadu sehingga pemasaran dari objek wisata ini berhasil di kenalkan dan dapat menarik wisatawan.
            Seperti kita ketahui bahwa PTPN X memiliki sejarah perusahaan dan pabrik gula yang sarat dengan pengetahuan serta wawasan sejarah untuk dibagi kepada masyarakat luas. Hal ini juga didukung dengan konsep fisik perusahaan yang masih berciri khas khusus. Nilai-nilai budaya lama seolah masih tergambar tegas dalam setiap aktifitas maupun properti yang dimiliki oleh perusahaan. Hal ini menjadi nilai tambah ( value add ) dalam gagasan bisnis wisata sejarah pabrik gula PTPN X. Kepekaan akan gagasan bisnis wisata sejarah ini harus juga ditunjang dengan aksi menyikapi selanjutnya (tidak berhenti pada gagasan semata).
POTENSI BISNIS
            Berbicara potensi bisnis wisata sejarah (pabrik gula), maka dapat disimpulkan pada tiga (3) hal garis besar berikut ini :
1.      Kebijakan Kearifan Budaya Lokal
Kearifan lokal yang dimaksudkan disini adalah bagaimana mengupayakan kelestarian budaya setempat (lokal) termasuk didalamnya bagaimana menjalin hubungan baik dengan masyarakat dengan melibatkan mereka pada setiap event budaya yang diadakan oleh perusahaan. Prinsip ini menciptakan sinergi yang baik antara perusahaan untuk mewujudkan PTPN X yang dapat hidup berdampingan dengan budaya masyarakat tanpa menghilangkan budaya lokal masyarakat sekitarnya.
Menurut Rensis Likert mengenai teori human relations bahwa pendekatan secara hubungan manusiawi (human relations) memiliki anggapan dasar bahwa produktivitas ditentukan oleh norma sosial, bukan selalu ekonomi.
2.      Nilai Ekonomi ( Economic Value )
Berbicara bisnis, pasti berbicara ekonomi. Termasuk bisnis wisata sejarah pabrik gula PTPN X ini tidak akan lepas dari sisi ekonomi, terutama dalam hal memberi income tambahan bagi perusahaan. Perkembangan sektor tambahan unit usaha dalam bidang pariwisata akan dapat menghasilkan tambahan pendapatan perusahan di luar dari sektor inti perusahaan tanpa  melupakan sektor inti perusahaan yakni dalam produksi gula. Pendapatan dalam sektor pariwisata akan dapat memperkuat kebutuhan finansial dari perusahaan PTPN X. Oleh karenanya sektor pariwisata ini harus di kelola dengan profesional dan efisien.
Nilai bisnis lainnya adalah fungsi negosiasi (negotiation) yang dapat diprediksi bergerak maju ketika banyak pihak yang mengenal citra dan profesionalitas yang dimiliki PTPN X melalui usaha wisata sejarah pabrik tebu ini. Dalam hal ini tentu saja tujuan akhirnya adalah untuk pengembangan dan kemajuan perusahaan.
3.      Wawasan dan Pendidikan
Mencerdaskan kehidupan bangsa bukan saja menjadi kewajiban dan tanggungjawab pemerintah, tapi juga setiap insan dan atau perusahaan. Membagikan wawasan mengenai sejarah dan nilai-nilai yang terkandung didalamnya termasuk dalam upaya pencerdasan bangsa tersebut. Seperti kita ketahui bersama PTPN X merupakan salah satu perusahaan penghasil gula di Indonesia yang tertua dan terbesar di Indonesia, atas dasar sejarah dan kejayaan tersebut hal ini dapat di jual kepada masyarakat untuk menambah pengetahuan masyarakat sekitarnya agar sejarah itu tidak hilang.
STRATEGI DAN MODEL PEMASARAN LOW COST
            Terkait dengan tiga potensi besar diatas, maka disini akan disajikan beberapa strategi dan rencana gagasan untuk mengembangkan bisnis wisata sejarah pabrik gula PTPN X, yaitu
1.      Kearifan Budaya Lokal
* Dengan mengadakan event budaya secara rutin seperti ritual membersihkan pabrik, karnaval pakaian zaman tempo dahulu, karnaval sepeda onthel, dan sebagainya yang mana dari event rutin yang unik ini diharapkan dapat menarik perhatian masyarakat luas dan menarik wisatawan untuk datang berkunjung.
* Melibatkan dan merangkul serta bekerjasama dengan masyarakat lokal dalam usaha home industry melalui produksi cinderamata (seperti gantungan kunci, makanan khas oleh-oleh, dll bagi wisatawan yang datang) atau usaha persewaan properti seperti sepeda onthel, baju zaman tempo dulu, jasa foto, dll.
2.      Nilai Ekonomi
* Dengan memasang tarif tiket masuk atau membuat harga paket wisata
* Keuntungan dari penjualan cinderamata
3.      Wawasan dan Pendidikan
* Dengan mengadakan guiding / penyampaian informasi mulai dari sejarah pabrik gula sampai pada penjelasan proses produksi dari awal sampai akhir oleh seorang guide / pemandu wisata
* Membangun museum mini yang menyimpan profil-profil pabrik gula dari tahun ke tahun
* Membuat website yang khusus mengeksplorasi tentang wisata sejarah pabrik gula PTPN X ini, mengingat jaman sekarang informasi juga harus dilakukan melalui media online sehingga dapat diakses oleh dunia yang lebih luas sekaligus sebagai media promosi yang efektif dan efisien
Pada prinsipnya, ketika menggeluti sebuah bisnis, haruslah didukung dengan keseriusan dan kematangan dalam segala hal yang mendukungnya. Pun dengan menjalankan bisnis wisata sejarah pabrik gula ini, keseriusan sangat diperlukan didalamnya. Artinya, segala hal yang memungkinkan untuk disiapkan dan dilakukan, kenapa tidak untuk dipenuhi. Proses pengembangan ini juga membutuhkan kesiapan sumberdaya manusia yang ada didalamnya. Untuk itu, diperlukan pendidikan dan pelatihan khusus bagi mereka yang terlibat di dalam bisnis wisata sejarah pabrik gula PTPN X ini, agar tujuan utama dapat dicapai.
Sedangkan model pemasaran yang dinilai tepat untuk wisata sejarah pabrik gula PTPN X ini adalah strategi Low Cost. Model ini lebih mengedepankan cost yang cenderung rendah dan terjangkau dengan tidak mengurangi kualitas apa yang ‘dijual’. Artinya, dengan cost yang relatif rendah, tapi pengetahuan dan pelayanan yang dilakukan tetap harus dikedepankan.
Strategi low cost ini dianggap sesuai sebab sasaran utama wisata sejarah ini tak lain adalah pelajar ataupun mereka yang concern dengan pendidikan, meskipun pada prinsipnya tidak ada pengkhususan didalamnya (semua kalangan bisa berwisata sejarah ini). Dengan tarif atau harga yang terjangkau, diharapkan wisatawan yang datang dapat terpenuhi ‘kepuasannya’ yaitu memperoleh informasi, pengetahuan, belanja cinderamata, dll dengan budget yang terjangkau. Dengan tingkat kepuasan tersebut diharapkan wisatawan yang telah berkunjung dapat memberikan dan meneruskan informasi positif bagi yang lain, sehingga akan menambah intensitas kunjungan wisatawan ke wisata sejarah pabrik gula PTPN X ini.
Dengan model low cost, perusahaan dapat memanfaatkan media online (website) serta media sosial (facebook, twitter, dll) dalam upaya pemasarannya. Untuk promosi secara lokal, perusahaan dapat menjalin kerjasama dengan media massa setempat dan juga pemerintah daerah, sebab berbicara wisata sejarah maka juga akan berbicara budaya lokal yang berarti juga menjadi bagian dari warisan kekayaan budaya yang ada di daerah tersebut. Sejatinya, pemerintah daerah juga harus mensuport suksesnya gagasan wisata sejarah pabrik gula PTPN X ini.
Selain itu strategi low cost ini juga dapat digunakan sebagai media untuk mempertahankan keaslian dan kebersahajaan yang dimiliki PTPN X yang tertuang dalam wisata sejarah pabrik gula. Wisatawan diajak seolah-olah berada dalam masa sejarah pabrik gula, sehingga selain informasi sejarah dapat tersampaikan dengan efektif, wisatawan juga akan merasakan keunikan dan kekhasan wisata sejarah pabrik gula ala PTPN X ini.
Pada akhirnya demikianlah paparan sekaligus gagasan mengenai pengembangan wisata sejarah pabrik gula di PTPN X. Pemaparan ide dan opini mengenai potensi bisnis serta bagaimana model pemasarannya diharapkan dapat menjadi masukan (input) dan pertimbangan bagi PTPN X untuk lebih maju ke depannya dalam hal membuat kebijakan-kebijakan yang bersifat membangun potensi sosial dan budaya yang ada.

Jumat, 04 Januari 2013

Stop Stigma Negatif Kondom !


MENEROPONG MASYARAKAT INDONESIA

SOSIAL BUDAYA
Add caption
Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki beraneka ragam budaya dan kehidupan. Di dalamnya, terdapat struktur masyarakat yang bersifat heterogen, sehingga menjadi tidak mudah untuk menghadapi situasi dan kondisi yang ada. Konflik cenderung tinggi tingkatannya, meskipun pada beberapa bagian kekayaan budaya ini menjadi warna tersendiri dan membawa keunikan yang menguntungkan.
Beraneka ragamnya budaya ini, menyebabkan besarnya perbedaan kebiasaan hidup dari masyarakat di satu daerah dengan masyarakat di daerah yang lainnya. Dalam sebuah permasalahan, dibutuhkan metode dan cara yang juga berbeda untuk penanganannya agar efektif ketika diterima oleh masyarakat tersebut.
Budaya ketimuran masih cukup kental di masyarakat kita, dimana norma kesusilaan dan kesopanan masih dijunjung tinggi dalam segala hal. Meski pada kenyataannya, arus globalisasi dan modernitas hampir merenggut semua itu dengan mudahnya budaya luar (budaya barat) masuk tanpa filter yang ketat. Hal ini jelas terasa ketika kita melihat gaya hidup dan pergaulan pemuda-pemudi yang rata-rata sudah mengalami pergeseran budaya. Bisa dikatakan, norma kesusilaan dan kesopanan hampir pupus seiring dengan perkembangan jaman.
Ironisnya, pergeseran kondisi sosial budaya ini tidak hanya terjadi di daerah perkotaan dan metropolitan, tapi juga sudah merambah ke daerah pelosok yang notabene jauh dari peradaban teknologi dan modernitas seperti di perkotaan. Sekali lagi, letak geografis ternyata tidak menjadi penghalang yang berarti bagi budaya luar untuk masuk dengan mudahnya.

EKONOMI
Masyarakat Indonesia memiliki beragam bidang mata pencaharian. Wilayah subur dan kaya akan sumber daya alam, menjadikan Indonesia memiliki potensi besar untuk berkembang dan mengarah ke negara maju. Petani, nelayan, pengusaha, peternakan, pedagang, teknisi, perbankan, tenaga kesehatan, dll semua ada disini.
Tingkat perekonomian Indonesia bisa dikatakan cukup baik dan stabil. Kesejahteraan sudah dapat dilihat di masyarakat, meski tetap saja di beberapa sisi masih ada juga masyarakat kita yang berada di bawah garis kemiskinan.
Roda pemerintahan dan perekonomian negara juga sudah berjalan cukup kondusif, walaupun pembenahan disana sini tetap harus dilakukan, terutama mengurangi tingkat korupsi yang masih cukup tinggi.
Kebijakan yang belum merata dan belum menyentuh masyarakat kelas bawah harus diperhatikan secara lebih, sebab hal ini akan mengkondisikan beberapa wilayah yang tidak terjangkau menjadi wilayah yang miskin dan jauh tertinggal dengan wilayah yang terjangkau serta dekat dengan titik pusat pemerintahan.
Tentu saja, kondisi tersebut akan dapat memicu konflik di masyarakat. Kecemburuan ekonomi akan dapat berkembang menjadi isu SARA, politik, dll. Ketika ini terjadi, maka akan menjadi masalah besar bagi bangsa dan negara Indonesia.

PENDIDIKAN
Gambaran pendidikan Indonesia juga tidak lepas dari teropong yang menarik. Tentu saja berkaitan dengan sosial budaya serta ekonomi diatas, pendidikan merupakan mata rantai dari lingkaran “setan” kehidupan masyarakat.
Pendidikan Indonesia, di beberapa bagian sudah memiliki kualitas yang setara dengan pendidikan di luar negeri, namun itu hanya sekelumit saja. Ternyata, faktanya masih sangat banyak pendidikan di Indonesia yang jauh dari kata “layak”. Layak tersebut dapat dimaknai mulai dari kondisi fisik sekolah seperti bangunan gedung, sarana dan prasarana yang tidak memadai, sumber daya manusia mulai dari tenaga pengajar, orangtua dan murid yang kurang dari kuantitas dan kualitas, hingga kondisi kurikulum yang belum efektif untuk menghasilkan generasi yang cerdas.
Banyak faktor yang menjadi penyebab, termasuk tingginya tingkat korupsi dan lemahnya budaya serta nilai-nilai kepatutan yang ada di masyarakat kita. Akan tetapi, bukan berarti semua itu menjadi kendala yang tidak bisa dipecahkan. Justru hal ini harus diperjuangkan agar pendidikan Indonesia bisa lebih baik ke depannya.

TUMBUH KEMBANG HIV/AIDS DI INDONESIA
Dari peneropongan di atas, salah satu yang menjadi persoalan besar negara kita adalah masalah HIV/AIDS. Permasalahan HIV/AIDS ini sangat berkaitan erat dengan kondisi sosial budaya, perekonomian serta pendidikan kita. Jika ditelaah secara mendalam, HIV/AIDS bukan hanya menjadi problem kesehatan, tapi juga problem sosial secara luas.
Ketika menjadi problem sosial secara luas, maka ini menjadi ancaman bagi bangsa dan negara terutama bagi generasi muda yang seharusnya dapat menjadi penerus bangsa yang bisa diandalkan untuk membesarkan Indonesia suatu saat nanti.

APA ITU HIV/AIDS ?
Add caption
HIV singkatan dari Human Immunodeficiency Virus, yaitu virus yang menyerang sistem kekebalan (imunitas) tubuh manusia serta mengganggu fungsi tubuh sehingga menurunkan daya tahan tubuh secara terus-menerus dan mengakibatkan defisiensi kekebalan tubuh.
Ketika sistem kekebalan mulai mengalami defisiensi, maka tubuh tidak dapat melakukan imunitas, sehingga infeksi dan penyakit mudah masuk dan menyerang tubuh tanpa adanya sistem yang berperan sebagai tameng perlawanan.
Sedangkan AIDS singkatan dari Acquired Immunodeficiency Syndrome, yaitu kondisi dimana gejala dan infeksi penyakit yang terjadi akibat virus HIV. AIDS inilah yang menunjukkan bahwa serangan virus HIV sudah menggerogoti tubuh manusia yang terjangkiti.
Secara umum, orang yang terinfeksi HIV tidak mengalami gejala awal. Karenanya, mereka yang terjangkit kebanyakan tidak menayadari bahwa dirinya sudah terinfeksi. Namun, biasanya ada beberapa gejala umum seperti gangguan kelenjar yang mengakibatkan demam tinggi, gatal-gatal, nyeri sendi serta pembengkakan limpa. Hal ini terjadi karena tubuh sedang mengalami proses pembentukan antibodi akibat HIV (dikenal dengan istilah Seroconversion) dan terjadi setelah enam minggu hingga tiga bulan setelah terinfeksi.
Infeksi HIV mudah sekali menular dari satu orang yang terjangkit ke orang lain, untuk itu tes HIV sangat berperan penting untuk mendeteksi secara dini terjadinya infeksi pada diri seseorang, terutama untuk mereka yang berpotensi besar terjangkit.
Pada prinsipnya, HIV akan berkembang menjadi AIDS membutuhkan rentan waktu yang cukup panjang, yakni antara 8-10 tahun dan kategori positif AIDS rentan waktunya 10-15 tahun. Namun, dalam dunia kedokteran ada terapi yang dapat memperlambat perkembangan AIDS dan menurunkan jumlah virus dalam tubuh, yaitu terapi Antiretroviral.
 
SIAPA SAJA YANG RENTAN TERINFEKSI ?
Add caption
Mereka yang rentan terinfeksi HIV adalah mereka yang punya kebiasaan seks yang beresiko. Angka ini berada di urutan teratas karena HIV dapat menular secara cepat melalui hubungan seks yang tidak aman. Selanjutnya adalah mereka yang hidup dengan narkoba. Konsumsi narkoba dengan menggunakan jarum suntik secara bergantian (tidak steril) juga dapat dengan mudah menjadi saluran penularan HIV.
Wilayah rawan HIV/AIDS memang tidak bisa dideteksi secara detail. Namun, jika dilihat dari kategorisasinya, maka bisa dipantau bahwa tempat-tempat yang beresiko tinggi penyebaran HIV/AIDS adalah seperti lokalisasi pelacuran, diskotik dan tempat hiburan malam, bahkan petugas kesehatan juga potensi terinfeksi.

JUMLAH KASUS AIDS MENURUT TAHUN DI INDONESIA, 1987-SEPTEMBER 2012
NO
TAHUN
JUMLAH KASUS AIDS
1
s.d 2005
4.774
2
2006
3.439
3
2007
4.434
4
2008
5.134
5
2009
5.458
6
2010
6.476
7
2011
6.178
8
2012
3.541

TOTAL
39.434*

Sumber : Dinas Kesehatan Provinsi 2012
*Jumlah kasus AIDS di Indonesia pada triwulan 3 2012 mengalami perubahan dikarenakan ada proses perbaharuan data bersama Provinsi pada Bulan Mei 2012.

Melihat angka di tabel tersebut, meski mengalami penurunan namun jumlah kasus AIDS di Indonesia masih tergolong cukup tinggi.

UPAYA PENCEGAHAN HIV/AIDS
Add caption
Secara spesifik, penularan HIV dapat diupayakan pencegahannya, diantaranya :
  • Hubungan seks dengan tidak berganti-ganti pasangan dan keduanya tidak terinfeksi
  • Tidak berhubungan seks secara bebas dengan mereka yang terinfeksi
  • Penggunaan pengaman (kondom) secara benar
  • Bagi pengguna narkoba dengan menggunakan jarum suntik, maka harus memakai jarum suntik yang steril atau yang sekali pakai (tidak bergantian)
  • Ketersediaan darah di PMI juga harus ketat dan sesuai dengan standar keamanan bebas HIV sebelum digunakan untuk kepentingan medis
PERSPEKTIF AGAMA
Semua agama pasti mengajarkan pada hal kebaikan. Indonesia yang mayoritas masyarakatnya beragama Islam, memandang HIV/AIDS adalah sebuah problem besar yang harus terus diperangi. Penanaman nilai-nilai moral dan keagamaan menjadi hal mendasar yang berfungsi sebagai pondasi bagi kehidupan masyarakat. Nilai-nilai moral dan keagamaan inilah yang nantinya dapat menjadi tameng bagi masuknya hal-hal negatif di masyarakat.
Peningkatan keimanan dan jiwa religius terus gencar dilakukan baik di sekolah formal maupun melalui ceramah-ceramah keagamaan. Peran orangtua juga sangat besar dalam membentuk pola kehidupan beragama bagi anak-anaknya.
Mental takut akan Tuhan mestinya harus dipupuk sejak dini, agar setiap tindakan yang akan dilakukan oleh setiap individu senantiasa didasari oleh Tuhan. Hal ini menjadi sangat penting, agar kita tidak terjebak dalam kehidupan negatif seperti freesex, narkoba, minuman keras, kehidupan malam, dsb yang merupakan dosa besar di setiap agama yang tidak membawa kemaslahatan tapi justru musibah bagi mereka yang melakoninya.

PERSPEKTIF PENDIDIKAN
Pentingnya pendidikan dan pengetahuan informasi mendalam tentang HIV/AIDS dan seluk beluknya adalah hal utama lainnya. Hal ini bukan hanya disampaikan di sekolah formal, tapi juga melalui sosialisasi-sosialisasi yang dilakukan oleh pemerintah maupun oleh penggiat-penggiat yang concern dengan HIV/AIDS.
Pendidikan dan sosialisasi ini menjadi sangat penting, agar kita mengetahui penyebab dan bahaya dari HIV/AIDS. Dengan pengetahuan dan informasi yang benar (tepat) maka diharapkan kita juga dapat meneruskan informasi ini kepada yang lainnya.
Di jaman yang modern ini, informasi lengkap mengenai HIV/AIDS sudah dapat ditemukan dengan mudah di dunia maya (internet) melalui situs-situs tentang HIV/AIDS. Ini menggembirakan, sebab akan lebih mudah informasi yang benar dan tepat bisa diunduh oleh kita yang mungkin belum berkesempatan untuk mengikuti sosialisasi di dunia nyata. Apalagi media internet juga sudah merambah dan akrab di kehidupan masyarakat saat ini.

PERSPEKTIF KESEHATAN
Upaya pencegahan HIV/AIDS lainnya yang utama adalah dari kacamata kesehatan. Sumbangsih dunia kesehatan terhadap problem yang cukup pelik ini diantaranya dengan mensyiarkan tentang bahaya freesex bagi kesehatan terutama bagi mereka yang gemar berganti-ganti pasangan, memicu penyakit menular seksual serta bahaya mengkonsumsi narkoba terutama melalui jarum suntik yang digunakan bergantian dapat menularkan berbagai penyakit termasuk AIDS.
Sosialisasi dampak freesex dan penggunaan narkoba bagi kesehatan individu juga marak dilakukan. Pada akhirnya akan menjurus pada dampak terinfeksi HIV/AIDS yang hingga saat ini masih belum ditemukan obat yang betul-betul dapat mematikan virus HIV ini.
Dan yang terkini adalah upaya kementerian kesehatan Republik Indonesia yang mulai mencanangkan penggunaan kondom sebagai salah satu cara pengamanan diri dari penularan HIV/AIDS terutama bagi mereka yang rentan terinfeksi.
 
PEKAN KONDOM NASIONAL 2012
Add caption
Seperti kita ketahui, bahwa semakin hari penderita HIV/AIDS semakin meningkat jumlahnya. Banyak sekali penyebabnya, diantaranya adalah kekurangtahuan masyarakat terhadap informasi benar mengenai HIV/AIDS. Hal ini menjadi tugas pemerintah dan mereka yang concern dengan HIV/AIDS untuk terus dipikirkan bagaimana solusinya. Setidaknya, bagaimana untuk meminimalisasikan keadaan ini.
Maka bertepatan dengan peringatan Hari AIDS sedunia (1 Desember), DKT Indonesia bekerjasama dengan Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN) kembali menyelenggarakan Pekan Kondom Nasional 2012. Tahun 2012 adalah tahun kelima diadakan Pekan Kondom Nasional ini.
Acara ini dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang manfaat penggunaan kondom dalam hubungan seks beresiko guna melindungi masyarakat dari bahaya penularan HIV/AIDS. Acara digelar sekaligus mensosialisasikan peran kondom dalam upaya pencegahan HIV/AIDS terutama di Indonesia.
Selain acara hiburan, dalam acara ini juga dibagikan kondom secara gratis sekaligus berbagi ilmu bagaimana cara penggunaannya secara benar agar dapat efektif sebagai pengaman ketika berhubungan seks.
Dengan memiliki pengetahuan yang benar tentang kondom, maka diharapkan masyarakat tidak memandang kondom sebagai sesuatu hal yang tabu dan negatif. Masyarakat diajak untuk berpikir positif dalam memaknai kondom, yakni sebagai salah satu pengaman dan pencegah tertularnya HIV/AIDS.
Add caption
Target ke depan adalah bagaimana mengajak masyarakat berperan aktif memerangi HIV/AIDS, dengan salah satunya mensosialisasikan kondom sebagai pengaman diri terhadap penularan HIV/AIDS. Pengetahuan yang benar akan dapat efektif diterima oleh masyarakat, setidaknya mereka akan memiliki frame of thinking bahwa kondom bukanlah sesuatu yang harus dimaknai secara negatif, tapi harus dimaknai secara positif dengan berlaku bijak dalam penggunaan dan pemanfaatannya (tidak disalahgunakan).
Jadi, melalui tulisan ini saya juga mendukung penuh dengan program Pekan Kondom Nasional dan turut mengajak siapa saja untuk ikut bersama-sama memerangi HIV/AIDS, khususnya di Indonesia.

STOP STIGMA NEGATIF KONDOM !
***



Selasa, 01 Januari 2013

Resolusi 2013

Hepi nu yer 2013..

meski gak ngerayain, tapi tetep bersyukur masih bisa bernafas hingga detik ini. Harapan dan impian tetep ada sebagai resolusi di tahun 2013. Tujuannya supaya apa yang akan kita lakukan lebih terarah dan fokus untuk mencapainya. Selebihnya ya semua atas izin Allah SWT dunk yaaaa :-)

Resolusi akuuuu

- pengen lebih dan lebih religius
- pengen lulus S2 cumlaude
- pengen karir lebih baik
- pengen berani nyetir mobil sendiri ke luar kota :-D
- pengen umrah
- pengen vacation ke LN
- pengen punya kucing yang luccuuuuuuww
- pengen aktif bergiat sosial
- pengen produktif menulis
- pengen punya perpustakaan di rumah
- pengen bangun entertainment room di rumah
- pengen berbisnis nis nisss
- pengen langsingggggg lagi (apalagi setelah melahirkan)

Haiiiihhh..buanyaknyaaahh...*tutupmata* eittttt semangaaaaattttt fieeenn :-D semuanya sah-sah aja kan..naaahh yuukk wujudkan dengan kerjakeras dan ikhtiyar..mudah-mudahan Allah SWT berkenan mengabulkannya..amiiiiinnnn

Cuma itu ?

nggak laaahhh...ada harapan besar aku yg ngareeepp banget bisa diwujudin sama Allah SWT...aku pengen banget bisa kumpul lagi dengan suami dan anak-anak kami..nggak long distance lagi..bisa tinggal satu rumah gituuuuu...apalagi bentar lagi insyaAllah anak kami dah tiga...kayaknya menyenangkan banget kalo bisa kumpul semuaaaanyaaahhh....bantu aminin yaaah :-))

Semogaaaaahhhhh